Jurrasic World: Alam Selalu Punya Cara Mengatasi Masalahnya
Sumber: Google

Film Review / 18 June 2015

Kalangan Sendiri

Jurrasic World: Alam Selalu Punya Cara Mengatasi Masalahnya

Theresia Karo Karo Official Writer
4509
Jurassic World adalah film keempat dari franchise Jurassic Park yang telah menggunjang dunia perfilman sejak tahun 1993. Selama lebih dari dua dekade, pertanyaan relevan yang mungkin ingin ditanyakan adalah, ‘masih relevankah masyarakat masa kini disuguhkan film tentang dinosaurus?’

Saat film Jurassic Park ketiga dibuat, Joe Johnston, yang menggantikan Steven Spielberg di kursi sutradara, mengajak penggemar untuk merasakan ketegangan yang lebih banyak dari dua sekuel sebelumnya, dengan menghadirkan dinosaurus besar, ganas dan bergigi tajam, yakni t-rex.

Untuk Jurassic World, Universal Pictures kembali menunjuk sutradara baru, Colin Trevorrow. Film keempat ini akan bercerita tentang bagaimana manusia akhirnya bisa menjinakkan dinosaurus hidup dan menjadikannya sebagai bagian dari atraksi taman hiburan yang dibuka untuk umum.

Colin berhasil membuat banyak kita tertarik untuk mengunjungi dan mengeksplor Jurassic World lebih dalam lagi. Setting pada awal film memamerkan daya tarik alam yang cantik dan luas di sebuah pulau memukau, yang sekaligus mengantarkan kita pada misteri hewan pemangsa yang menyeramkan.

Selama dua dekade, tidak hanya dunia yang sudah berubah. Bagaimana kita memandang dinosaurus juga sudah jauh berbeda dari 22 tahun lalu. Claire (Bryce Dallas Howard) mengungkapkan, saat ini sudah tidak ada lagi anak yang terkesan dengan mahluk yang sudah punah 65 juta tahun lalu tersebut. “Dulu orang begitu kagum pada dinosaurus, tapi kini anak kecil melihat stegosaurus seperti melihat gajah,” katanya di pembukaan Jurrasic World.

Sama seperti film-film sebelumnya, hewan purba di Jurrasic World tentunya lebih ditonjolkan dibandingkan karakter manusianya. Dan untuk mengikuti kebutuhan pasar, para ilmuwan di taman wisata ini kemudian menciptakan dinosaurus baru yang lebih besar, lebih ganas, lebih cerdas, dibandingkan pendahulunya, yakni Indominus Rex.

Berambisi menyamai kehebatan film pertama, kita bisa kembali bernostalgia. Banyak hal familiar yang bisa kita temukan dalam Jurrasic World. Selain adegan, ilustrasi musik, dan karakternya juga hampir mirip. Kita akan melihat lagi sosok pengusaha, ilmuan gila yang berusaha merekayasa alam, hingga anak-anak kecil yang berada dalam bahaya.

Ketakutan dan ketegangan akibat Indominus Rex ganas terlepas dari kandangnya dan menghancurkan taman yang penuh dengan pengunjung, berhasil mengantarkan sensasi mencekam. Hal ini juga didukung kesuksesan aksi dan ekspresi Claire, Owen (Chris Pratt), dan dua bersaudara Gray (Ty Simpkins), Zach (Nick Robinson) yang berhasil membuat film ini semakin menegangkan dan penuh kejutan.

Jurassic World ditutup dengan akhir yang patut dipuji. Bahwa pada saat manusia berusaha merekayasa alam dengan menghidupkan mahluk yang sudah punah atau ‘meracik’ dinosaurus baru, maka alam selalu punya cara untuk mengatasi masalahnya sendiri.

Jadi masih pentingkah hewan purba ini difilmkan? Jawabannya, “masih”. Selama minggu pertama penayangannya, Jurrasic World berhasil menjadi film pertama dengan keuntungan mencapai Rp 6,8 triliun dan menjadi film nomor satu terbaik secara global.

Jurassic World  (2015)
Director : Colin Trevorrow
Writer   : Rick Jaffa, Amanda Silver
Genre    : Science Fiction Adventure
Pemain : Chris Pratt, Bryce Dallas Howard, Nick Robinson, Vincent D'Onofrio, Ty Simpkins, Irrfan Khan, Jake Johnson, Omar Sy, BD Wong, Judy Greer, Katie McGrath, Jake Johnson
Durasi   : 124 Menit
Rilis      : 12 Juni 2015
Produksi : Universal Pictures

Sumber : Berbagai sumber by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami